Mengenal stunting, kondisi yang bikin IQ anak rendah

Stunting dapat terjadi sejak anak masih di dalam kandungan dan baru tampak saat anak berusia dua tahun.

Ilustrasi / Pixabay

Anda mempunyai anak dengan tinggi badan lebih pendek dari teman-teman seusianya? Jika ya, maka Anda sebagai orang tua harus waspada, karena anak mungkin saja mengalami stunting.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi minim dalam waktu cukup lama. Menurut Kementerian Kesehatan, stunting dapat terjadi sejak anak masih di dalam kandungan dan baru tampak saat anak berusia dua tahun lantaran minim asupan vitamin dan mineral, protein hewani, dan buruknya keragaman asupan makanan.

Di samping itu, pola asuh yang kurang baik, terutama terkait pemberian makan kepada anak juga menyebabkan stunting. Ibu yang kekurangan gizi saat masa remaja, hamil, dan laktasi, juga dapat memengaruhi pertumbuhan tubuh dan otak anak. Faktor lain yang juga memicu stunting pada anak, yaitu infeksi dan gangguan mental pada ibu, kehamilan remaja, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.

Lantas apa saja dampak yang mungkin terjadi pada anak bila mengalami stunting?

Sesungguhnya ada dua jenis dampak yang mungkin terjadi. Dampak jangka pendek, yaitu yang terjadi pada masa kanak-kanak, seperti perkembangan terhambat, penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem pembakaran.