Mengunjungi Masjid Perahu, membaca Alquran jumbo

Nama sebenarnya masjid ini adalah Masjid Agung Al Munada Baiturrahman.

Monumen kapal yang ada di Masjid Agung Al Munada Baiturrahman, Jakarta. Alinea.id/Achmad al Fiqri.

Meski dihinggapi oleh gedung-gedung pencakar langit, sebuah masjid nampak kokoh berdiri di Jalan Menteng Pulo Raya Nomor 23, RT 3/RW 5, Menteng Dalam. Masjid itu bernama Masjid Agung Al Munada Baiturrahman.

Masjid ini didirikan pada 1963. Keunikannya, sebagian bangunan masjid berbentuk perahu. Oleh karena itu, masyarakat menyebut masjid ini dengan sebutan Masjid Perahu.

Ketua Seksi Rohani Masjid Perahu Abdulrahman Adiwijaya mengatakan, bagian bangunan perahu tersebut merupakan sebuah monumen penghargaan pada seorang jendral marinir yang telah menjadi donatur Masjid Agung Al Munada Baiturrahman.



"Karena beliau begitu banyak menyumbangkan donasi, akhirnya sebagai wujud terima kasih dibangunlah monumen kapal itu," tutur Abdulrahman saat ditemui di Masjid Agung Al Munada Baiturrahman, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5).

Bukan sembarang monumen, pembanguan bagian perahu itu juga terinspirasi dari kisah Nabi Nuh, yang membangun kapal untuk menyelamatkan umat manusia dari banjir besar.

"Kapal itu kita ibaratkan sebuah kendaraan kehidupan. Maksud kendaraan ini untuk mencapai kesesuaian dengan Tuhan yang punya kehidupan. Karena manusia ini kan pada ujungnya menuju pada satu titik untuk meraih keuntungan atau kebahagiaan (surga)," ucapnya.

Nuansa Jawa dan Alquran jumbo