Sosial dan Gaya Hidup

Minuman manis berisiko besar terhadap kanker mulut

Para peneliti menemukan faktor risiko lain kanker mulut di luar merokok, minum minuman beralkohol, dan infeksi HPV.

Rabu, 02 April 2025 06:25

Bukan hanya kerusakan gigi yang perlu kita khawatirkan soal minuman manis. Penelitian terbaru berjudul “High sugar-sweetened beverage intake andoral cavity cancer in smoking and nonsmoking women” di jurnal JAMA Otolaryngology Head & Neck Surgery menemukan, minuman manis pun berkorelasi dengan meningkatnya risiko kanker mulut.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker mulut dapat terlihat seperti masalah umum pada bibir atau mulut, semisal bercak putih atau luka yang berdarah. Perbedaan antara masalah umum dan potensi kanker adalah perubahan ini tak hilang begitu saja.

Jika tidak diobati, kanker mulut dapat menyebar ke seluruh mulut dan tenggorokan lalu ke arah lain di kepala dan leher. Sekitar 63% orang dengan kanker mulut masih hidup lima tahun setelah didiagnosis. Secara keseluruhan, sekitar 11 dari 100.000 orang akan mengalami kanker mulut selama hidup mereka. Pria lebih mungkin mengalaminya.

Situs World Cancer Research Fund (WCRF) mencatat, pada 2022 terdapat 389.846 kasus baru kanker mulut dan rongga mulut di dunia. Pada 2022, India, China, dan Amerika Serikat memiliki jumlah kasus kanker mulut tertinggi. Indonesia sendiri ada di urutan ke-10 dunia, dengan jumlah 6.515 kasus.

India, China, dan Pakistan punya jumlah kematian akibat kanker mulut tertinggi pada 2022. Sedangkan Indonesia, masuk urutan ke-9 kematian akibat kanker mulut tertinggi di dunia, dengan jumlah 3.546 kematian.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait