Obat dan vitamin apa yang perlu dikonsumsi saat isolasi mandiri?

Pemerintah telah menyiapkan pemberian obat dan vitamin bagi pasien terkonfirmasi positif, kemudian melakukan isolasi mandiri di rumah.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro. Foto BNPB

Di masa pandemi Covid-19 penting untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) dan mengonsumsi makanan bergizi serta vitamin. Semua itu sebagai langkah pencegahan terinfeksi Covid-19 yang kian cepat penyebarannya.

Meski telah menjaga prokes dan asupan gizi yang baik, semua orang tetap berpotensi tertular virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China ini. Saat terinfeksi Covid-19, ada dua pilihan: pergi ke rumah sakit untuk dirawat secara intensif atau mengisolasi diri di rumah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan, isolasi mandiri hanya dapat dilakukan bagi orang yang tidak bergejala atau memiliki gejala yang sangat ringan, serta tempat tinggal yang memadai untuk melakukan isolasi mandiri.

“Jadi kalau masyarakat yang memiliki gejala yang berat, usia di atas 45 tahun atau memiliki komorbid misalnya, atau tidak ada ruangan terpisah di rumahnya, maka sebaiknya jangan isolasi mandiri sendiri di rumah. Tetapi lakukanlah isolasi secara terpusat,” katanya, dalam Siaran Sehat, Senin (9/8).

Jika sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dan memiliki gejala, seperti demam, nyeri otot, dan sakit kepala, sebaiknya diberikan obat antinyeri. Misalnya paracetamol dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi dan berat badan masing-masing.