Tangkal radikalisme, orang tua perlu edukasi anak agar bijak berinternet

Sebanyak 47,3% perilaku terorisme dilakukan anak muda, pelajar, dan mahasiswa.

Ilustrasi. Freepik

adikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep ekstremisme dan terorisme.

Orang tua didorong mengedukasi anak-anaknya sejak dini agar bijak dalam memanfaatkan internet sehingga terhindar dari paham radikalisme. Pangkalnya, gencarnya penggunaan media sosial memicu timbulnya paham ekstremisme, di mana sebagian besar pelakunya adalah kalangan anak muda.

Dosen UIN Antasari Banjarmasin sekaligus Ketua Titik Fokus, Karya Muhammad Ridha, mengatakan, orang radikal akan menganggap dirinya benar dan yang lainnya salah. Krisis identitas menjadi salah satu faktor munculnya sikap radikalisme. 

"Salah satu faktor mengapa radikalisme melebar luas di media sosial Indonesia yaitu karena konten-konten naratif yang sifatnya moderat itu sifatnya kurang dan kalah bersaing," ucapnya dalam keterangannya, Sabtu (6/8).

Menurutnya, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melawan radikalisme di ruang virtual. Misalnya, aktif mempromosikan kearifan lokal dan nilai Pancasila serta memproduksi dan menyebarkan konten/narasi moderat yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.