sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Persaingan bisnis internet rumah kian ketat

Persaingan bisnis di pasar home internet atau internet rumah makin ketat.

Aldo Ariyanto
Aldo Ariyanto Minggu, 25 Feb 2024 21:27 WIB
Persaingan bisnis internet rumah kian ketat

Persaingan bisnis di pasar home internet atau internet rumah makin ketat. Selain ditopang oleh ekspansi jaringan sejumlah provider, industri ini juga diramaikan oleh pemain baru. Salah satunya, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang masuk ke kompetisi segmen ini dengan meluncurkan produk Router Sahabat (Rosa).

Chief Marketing Officer Smartfren Sukaca Purwokardjono mengatakan peluncuran produk ini sejalan dengan semangat Panca Garda, yang mencakup Garda Persatuan dan Garda Pertumbuhan. Menurutnya, produk Smartfren Home RE11 atau Rosa dirancang untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan sinyal dan menjadi solusi konektivitas baik untuk keperluan keluarga maupun mendukung aktivitas bisnis.

Router ini sangat user-friendly karena dapat dipasang dan dipindahkan oleh pelanggan sendiri tanpa perlu bantuan teknisi. Setelah dinyalakan, pengguna dapat langsung menggunakannya.” kata Sukaca, belum lama ini.

Rosa bisa terhubung dengan banyak perangkat secara bersamaan, dengan batas maksimal 32 perangkat genggam. Selain itu, sinyal yang dipancarkan diklaim lebih kuat berkat keberadaan dua antena dengan jangkauan pancaran sekitar 40 meter. 

President Director Smartfren Merza Fachys menyebut pihaknya menyasar daerah-daerah yang belum dan sulit dilalui fiber optik. Dia membidik 70 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi.

"Internet rumahan yang menggunakan fiber optik butuh investasi dan biaya besar. Nah, sambil menunggu fiber optik yang entah kapan datangnya, solusi yang ditawarkan penggunaan home router ini," ujarnya.

Emiten dengan ticker FREN itu sebelumnya mengatakan akan fokus memperluas bisnis inti di industri telekomunikasi usai melepas aset pusat data alias data center di penghujung 2023. Perusahaan menjual aset data center kepada PT SMPlus Sentra Data Persada yang merupakan anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) senilai Rp 544,20 miliar. 

Transaksi ini disebut dapat meningkatkan efisiensi Smartfren untuk bisa bertarung di industri telekomunikasi. Di sisi lain, dana segar dari penjualan data center dipakai untuk mendukung aktivitas bisnis FREN. 

Sponsored

Jumlah pengguna naik 5%

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan berdasarkan survei APJII, pengguna internet rumah di Indonesia menempati posisi kedua setelah pengguna internet melalui perangkat mobile (ponsel). Tahun ini, jumlah pengguna internet rumah diprediksi naik sekitar 3% hingga 5%.

“Tren ini telah menjadi kebiasaan baru yang cenderung meningkat, bahkan setelah situasi pandemi Covid-19 mereda. Meskipun banyak orang telah kembali ke aktivitas di luar rumah, orang-orang yang telah berlangganan layanan internet rumah selama masa pandemi cenderung mempertahankan langganan mereka. Meskipun mungkin ada beberapa yang beralih ke layanan lain, namun keputusan untuk berhenti menggunakan layanan tersebut jarang sekali dilakukan,” kata Arif.

Di sisi lain, untuk pasar layanan fixed broadband di Indonesia masih didominasi IndiHome dengan market share sebesar 54,21%, unggul dari First Media (3,19%), dan My Republic (2,92%). Hal itu berdasarkan survei APJII tahun 2023.

Berikut jumlah total pelanggan di masing-masing provider menurut data APJII:

  • IndiHome: Sekitar 8,08 juta pelanggan.
  • First Media: Sekitar 475.000 pelanggan.
  • My Republic: Sekitar 435.000 pelanggan.
  • ICONNET: Sekitar 398.000 pelanggan.
  • Vision: Sekitar 368.000 pelanggan.
  • Biznet: Sekitar 349.000 pelanggan.
  • CBN: Sekitar 227.000 pelanggan.
  • XL Home: Sekitar 222.000 pelanggan.
Berita Lainnya
×
tekid