Pasar apartemen mewah di Jakarta masih kecil

Pasar apartemen mewah (the luxury apartment market) di Jakarta masih relatif kecil dan belum menarik minat dari investor.

ilustrasi. Apartemen mewah. Pixabay.com

Apartemen mewah dianggap sebagai simbol prestise dan prestasi orang-orang dengan status ekonomi kelas atas di sebagian besar kota metropolitan.

Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta telah memperlihatkan peningkatan jumlah proyek apartemen mewah selama beberapa dekade terakhir. Kendati demikian, bila dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara, pasar apartemen mewah (the luxury apartment market) di Jakarta masih relatif kecil dan belum menarik minat investor luar negeri.

Menyadur penelitian Savills yang berjudul "Luxury Apartment Trends" pada Juli 2020, perkembangan apartemen mewah di Jakarta memuncak sekitar awal 2000-an lalu, tetapi melambat turun dari 2016 dan seterusnya. Sejumlah beberapa proyek baru hadir antara 2017 dan 2019, namun pertumbuhan pasokan diyakini tetap rendah hingga 2023.

Penelitian itu menyebutkan, Jakarta Center Business District (CBD) berkontribusi lebih dari setengah total pasokan apartemen mewah di Jakarta, yaitu sekitar 56%. Sementara, sebagai distrik untuk orang-orang ekspat dan makmur, Jakarta Selatan mendominasi pasokan yang ada di area non-CBD, yaitu sebesar 36%. Area utama di wilayah tersebut termasuk Kemang, Pondok Indah, dan Dharmawangsa.

Belakangan, sejumlah pengembang asing juga berpartisipasi dalam pengembangan apartemen mewah di Jakarta. Menurut riset Savills, pemain asing tersebut tertarik memperluas proyek di sini karena sejumlah besar High-net-worth Individual (HNWI) atau orang super kaya, berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.