Prochlorococcus sendiri sangat melimpah, ditemukan di lebih dari 75% perairan permukaan yang tersinari matahari.
Bumi tidak akan menjadi tempat yang hidup dan berwarna seperti sekarang tanpa fotosintesis, proses yang memanfaatkan energi matahari untuk menopang sebagian besar jaring makanan di planet ini. Berbagai tumbuhan, alga, dan sianobakteri menjalankan peran penting dalam proses ini. Namun, hanya sedikit yang melakukannya sebaik Prochlorococcus.
Meski ukurannya kecil untuk ukuran sianobakteri, tetapi ia diperkirakan menyumbang hampir sepertiga oksigen yang kita hirup dan menjadi fondasi penting bagi banyak rantai makanan laut.
Akan tetapi, penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Microbiology mengungkap, Prochlorococcus dan makhluk yang bergantung padanya mungkin lebih rentan terhadap peningkatan suhu laut daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Prochlorococcus sendiri sangat melimpah, ditemukan di lebih dari 75% perairan permukaan yang tersinari matahari. Mereka paling banyak hidup di daerah tropis, tempat berkembang dengan baik di perairan yang hangat dan miskin nutrisi.
“Di lepas pantai tropis, air laut tampak biru cerah dan indah karena hampir tidak ada bakteri lain, selain Prochlorococcus,” ujar ahli kelautan dari University of Washington sekaligus penulis utama studi, François Ribalet, dikutip dari Science Alert.