Pemugaran rumah gadang dengan melibatkan tukang-tukang tuo

Kawasan SRG dengan luas 26,3 hektare memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya.

Kawasan SRG dengan luas 26,3 hektare memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya. Foto PUPR.go.id

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proses menyelesaikan pekerjaan revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) yang merupakan kawasan cagar budaya di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan kawasan pusaka SRG, adalah pemugaran Rumah Gadang dengan melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran. Keahlian ini perlu terus dipelihara, sehingga kegiatan pemugaran ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi masyarakat setempat dalam memelihara tradisi dan keahlian yang unik ini.

"Dalam masterplan Kawasan SRG akan dilakukan pemugaran 33 Rumah Gadang, penataan lansekap kawasan, dan pembangunan Menara Songket sebagai landmark dan pembangunan fasilitas-fasilitas untuk wisatawan," kata dia seperti dilansir pu.go.id, Senin (3/8).

Kawasan SRG dengan luas 26,3 hektare memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya yakni, Rumah Gadang, masjid, surau dan makam posisinya berkelompok, di mana sebagian di antaranya sudah berumur ratusan tahun.

Dari total rencana 33 Rumah Gadang yang akan dipugar, sejak 2019 hingga saat ini, 28 Rumah Gadang tengah dikerjakan. Pekerjaan revitalisasi ini ditargetkan selesai pada akhir 2020 dengan anggaran APBN TA 2019-2020 sebesar Rp69,7 miliar.