Penentuan dan penanda awal Ramadan di masa lalu

Pada masa kolonial, dibentuk sebuah tim untuk menentukan 1 Ramadan.

Metode rukyat dan hisab digunakan untuk menentukan awal Ramadan dan Syawal. Alinea.id/Oky Diaz.

Pada 5 Mei 2019, pemerintah sudah memutuskan 1 Ramadan 1440 Hijriah atau awal puasa jatuh pada 6 Mei 2019. Sidang isbat diadakan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. Rangkaian sidang dimulai dengan pemaparan posisi hilal dari tim hisab dan rukyat. Pemantauan hilal sendiri dilakukan di 102 titik rukyatul hilal dari 34 provinsi di Indonesia. Metode yang diambil pemerintah ialah rukyat.

Saat ini, melalui teknologi canggih dan tim yang solid, penentuan awal Ramadan tentu bukan sebuah hal yang sulit. Informasi pun langsung tersebar melalui berbagai media, mulai dari televisi, surat kabar, media sosial, hingga media daring.

Perhimpoenan Penghoeloe dan Pegawainja

Pada masa kolonial, penentuan 1 Ramadan berada di bawah Hoofd Penghoeloe setiap daerah. Para Hoofd Penghoeloe ini kemudian berkoordinasi, dan membentuk tim bernama Perhimpoenan Penghoeloe dan Pegawainja (PPDP), dengan pengurus besar Hoofdbestuur.

Menurut Yayuk Rohmawati dalam skripsinya berjudul Pengadilan Agama Jepara sebelum dan sesudah Satu Atap dengan Mahkamah Agung (2009), PPDP berpusat di Surakarta, dan mengadakan kongres pertama pada 6 Mei 1937.