Polusi udara di Asia sembilan kali lebih banyak dibanding AS

Polusi udara dapat memicu penyakit jantung, strok, infeksi pernapasan akut yang rendah, dan kanker paru-paru.

Ilustrasi / Pixabay

Para pengemudi di pusat perkotaan di Asia terpapar hingga sembilan kali lebih banyak polusi udara dibanding rekan-rekan mereka di Eropa atau Amerika Serikat (AS), ungkap sebuah studi baru.

Penelitian oleh Global Centre for Clean Research (CGARE) yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah "Atmospheric Environment" pekan lalu mengamati tingkat polusi udara di lingkungan mikro di seluruh Asia. Para peneliti menganalisis tingkat partikel halus karbon hitam seperti yang dihasilkan oleh solar dan bensin serta partikel sangat halus (UFP).

Mereka menemukan bahwa para pejalan kaki di kota-kota di Asia terpapar hingga 1,6 kali partikel halus yang merusak dibandingkan dengan pejalan kaki di Eropa atau AS. Pengemudi, bagaimanapun, bahkan lebih berisiko terkena polusi hingga sembilan kali lebih banyak dibanding orang Eropa atau AS.

"Ada bukti kuat bahwa orang yang bepergian di daerah perkotaan di kota-kota di Asia sedang terkena polusi udara yang jauh lebih tinggi," tutur Profesor Prashant Kumar, Direktur CGARE dan penulis utama studi ini seperti dilansir Channel News Asia, Senin (16/7).

Peneliti menemukan bahwa New Delhi memiliki tingkat konsentrasi karbon hitam di dalam mobil hingga lima kali lebih besar daripada di Eropa atau AS. Studi juga menunjukkan bahwa di Hong Kong, tingkat UFP naik hingga empat kali lipat dari kota-kota di Eropa.