Rumah Merah Putih: Nasionalisme anak-anak perbatasan

Kisah Varel dan Oscar yang tinggal di pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT) atau perbatasan Indonesia.

Varel (Petrick Rumlaklak) dan Oscar (Amori de Purivicacao) tinggal di pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT). Bersama beberapa teman satu sekolah, mereka berdua berangkat ke kantor desa untuk mengambil jatah dua kaleng cat warna merah putih yang dibagikan panitia perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia untuk warga.

Varel bersama kawan-kawannya sempat bermain di bawah di sebuah pohon rindang sebelum pulang ke rumah. Dua kaleng cat yang ditunggu orang tuanya untuk mengecat pagar rumah hilang. Kepada Ibunya (Safira) dan Ayahnya (Yama), Varel berkilah bahwa pihak panitia kehabisan cat sehingga akan kembali dibagikan menjelang pelaksanaan perayaan kemerdeakaan RI.

Begitulah adegan film Rumah Merah Putih itu dimulai. Ide cerita yang sederhana itu mengantarkan Varel bersama teman-temannya ke dalam petualangan, nasionalisme, dan persahabatan. Bagi masyarakat perkotaan yang mudah mengakses segala hal, dua kaleng cat bukan sesuatu yang menarik diceritakan. Tapi cerita itu menjadi berbeda bila terjadi di daerah pedalaman.

Petualangan anak kampung