Takut ke dokter gigi? Kisah ini mungkin bisa menginspirasi Anda

Pasien gigi yang rela menderita bertahun-tahun hanya karena takut ke dokter gigi.

Ilustrasi orang takut dengan dokter gigi. Foto dentalbrothers.com

Para dokter gigi mungkin hanya bisa menghela nafas ketika menghadapi pasien yang menderita penyakit gigi yang menahun. Bukan karena tingkat kesulitan untuk penanganannya, tetapi karena mengetahui derita itu ada sebab 'kebandelan' pasien itu sendiri. 

Drg Farrah Juwita Yamin bercerita suatu hari ia kedatangan pasien wanita berumur 23 tahun. Karang giginya menumpuk. Baginya, menghadapi pasien dengan karang gigi yang menumpuk dengan berlevel-level, seperti 1,2,3 adalah hal biasa, tetapi kali ini ia takjub.
 
"Awalnya saya tidak yakin apa yang menyebabkan kalkulus terakumulasi di situ, dan dari hasil anamnesa sesuai dengan perkiraan saya ternyata terdapat gigi di bawah karang tersebut," kata dokter Farrah yang bekerja di RS Mitra Keluarga Tegal itu.

Kalkulus gigi adalah lapisan kotoran yang menempel dan mengeras pada permukaan gigi. Lapisan ini tidak bisa dibersihkan dengan cara disikat

Karang gigi atau kalkulus merupakan akumulasi dari plak dan zat kapur yang berada di air liur, yang seiring waktu mengeras menjadi karang di gigi. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di gigi (perikel) dan kuman.

Pembentukan karang gigi dapat dicegah dengan rajin menyikat gigi secara rutin dua kali sehari yaitu pagi dan sebelum tidur. Karena jika tidak, deposit bakteri ini akan terakumulatif terus menerus dan mengeras oleh adanya zat kapur di air liur sehingga tidak mudah dibersihkan hanya dengan menyikat gigi saja.