TikTok brain: Saat fokus otak dirampas video pendek

Menonton video di TikTok dalam jangka waktu lama, hal ini dapat menyebabkan masalah pada fokus, konsentrasi, dan memori jangka pendek.

Ilustrasi TikTok./Foto antonbe/Pixabay.com

Aplikasi TikTok telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari banyak orang, terutama anak-anak dan remaja. Media sosial yang menyuguhkan video pendek berdurasi hingga 60 detik—belakangan menjadi 10 menit—itu memiliki keunggulan algoritma yang cukup akurat.

TikTok memang menggoda bagi anak-anak dan remaja. Mereka bisa menonton klip pendek yang mengalir tanpa henti, dipersonalisasi agar sesuai minat spesifik, dengan musik yang simpel. Segala keunggulan tadi membuat TikTok menarik bagi anak-anak dan remaja. Memberikan mereka hiburan sesaat.

Berdasarkan data We Are Social, TikTok menjadi media sosial terpopuler ke-5 di dunia pada Januari 2024, di bawah Instagram, WhatsApp, Facebook, dan WeChat. TikTok menjangkau 1,56 miliar penggunanya secara global setiap bulan.

Mengutip Verywell Health, walau penelitian tentang dampak penggunaan TikTok masih terbatas, tetapi profesional kesehatan, pendidik, dan orang tua telah memberi perhatian fenomena yang mengkhawatirkan terkait kemampuan anak untuk fokus dalam jangka waktu yang lama.

“Meskipun kami belum memiliki penelitian jangka panjang, tidak diragukan lagi TikTok memengaruhi otak. Otak anak-anak masih berkembang hingga pertengahan 20-an,” kata profesor psikiatri dan pediatri di University of California, Jessica Griffin kepada Verywell Health.