Anggaran minim riset vaksin Covid-19

Anggaran riset vaksin Covid-19 Indonesia cenderung minim dibandingkan negara-negara lain.

Sama halnya dengan negara lain, Indonesia masih berjibaku menangani Covid-19.  Selain berusaha memutus penyebaran wabah Coronavirus, Indonesia juga tengah meriset vaksin Covid-19. Sayangnya, anggaran untuk riset vaksin Covid-19 sendiri terbilang minim dan bahkan sempat alami pemangkasan.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin pun mengungkapkan kekecewaannya atas pemotongan tersebut. Menurutnya, dana di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) untuk penemuan vaksin Covid-19 masih jauh dari kata ideal. 

“Sadis sekali, siapa yang motong ini? Sampai hati memotong Rp1,4 miliar. Ristek sedang mati-matian menemukan vaksin untuk kita semua. Nanti kalau vaksin itu ditemukan yang motong anggaran ini jangan dikasih,” tutur Mantan Gubernur Sumatera Selatan itu, Jumat (26/6).

Dilihat dari data Kemenristek/BRIN, alokasi anggaran untuk riset Covid-19 tidaklah sekecil yang dikatakan Alex. Total dana untuk riset percepatan penanganan Covid-19 di Kemenristek/BRIN mencapai Rp90 miliar.

Dana ini merupakan sepertiga total anggaran Kemenristek/BRIN setelah mendapat pemangkasan dari sebelumnya Rp42,16 triliun menjadi hanya Rp2,47 triliun. Untuk riset vaksin Covid-19 sendiri, dana ini sebetulnya tidak murni dari alokasi anggaran Kemenristek/BRIN, melainkan justru dari bunga dana abadi pendidikan yang ada di LPDP.