Bergabung di Tokopedia, penjualan Dimsum 49 laris manis

Bisnis kuliner Dimsum 49 mengalami lonjakan permintaan dan reseller di tengah masa pandemi.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Sebelum sukses sebagai pengusaha makanan, Kautsar mengalami kebimbangan. Kala itu, selepas lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), ia harus menghadapi kenyataan keluarganya terlilit utang dalam jumlah besar. Ia akhirnya turut banting tulang melunasi utang keluarga. Bahkan, sebagai anak bungsu, lelaki berkacamata ini tak sanggup meminta orang tua untuk membiayai kuliahnya.

“Akhirnya saya putuskan berjualan siomay keliling dari bazar ke bazar,” katanya, dikutip dalam tayangan YouTube INSPIRASIONAL! Cerita jatuh bangun berbisnis makanan dari 0.

Siomay yang dijual dibuatnya dari hasil mengulik resep sang ibunda. Ia pun rajin menjajakan siomay itu ke berbagai event pada tahun 2015. Namun setahun kemudian, Kautsar akhirnya banting setir dengan berjualan dimsum.

Awalnya, ia menjual dimsum produksi pabrik lain. Ternyata, respons pembeli cukup positif hingga akhirnya ia memproduksi dimsum sendiri. Kali ini, ia bertekad menghasilkan produk dimsum dengan harga terjangkau, namun dengan rasa yang enak.

“Siomay ini ada di mana saja, dari gerobakan sampai restoran juga ada. Tapi, kami sadar bahwa dimsum ini belum banyak. Kami buat yang benar-benar sesuai ekspektasi pelanggan,” tutur Kautsar.