Dampak perang Rusia-Ukraina pada perekonomian Indonesia

Perang Rusia-Ukraina menimbulkan dampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Pada hari pertama invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, pasar keuangan dunia kompak memberikan respon negatif. Indeks harga saham Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (24/2), yakni di level 33.131,76 atau turun 1,38%. Sementara indeks S&P 500 anjlok 1,84%, menjadi 4.225,50 dan Nasdaq terperosok 2,57% menjadi 13.037,49.

Mengikuti bursa saham Amerika, bursa saham Asia pun nampak memerah. Indeks pasar saham Jepang, Nikkei 225 turun 1,81% menjadi 25.970,82. Indeks saham gabungan Korea, Kospi terjun 2,60% ke 2.648,80. Kemudian indeks Hang Seng Composite, Hongkong minus 3,61% menjadi 22.901.

Indeks Straits Times Singapura pun mengalami pelemahan hingga 3,57% ke posisi 3.271,97. Adapun untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari itu ditutup pada level 6.817, turun 1,48%.

Namun demikian, bursa saham Eropa ditutup bervariasi. Dengan indeks FTSE di Inggris justru menguat 0,05%. Sedangkan indeks CAC 40 di Prancis dan DAX Jerman kompak melemah, dengan penurunan masing-masing 0,10% dan 0,42%. 

Berbanding terbalik dengan kondisi bursa saham, harga komoditas dunia justru mengalami lonjakan, usai Putin mendeklarasikan serangan. Mengutip Bloomberg, pada pukul 15.30 WIB, harga gas alam berada di level US$4,86 per mmbtu (million british thermal units) atau naik 11,03% dalam tiga hari terakhir.