Debat perdana minim substansi

Alinea.id merangkum sejumlah pernyataan para pengamat terkait debat pilpres yang berlangsung pada Kamis (17/1).

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam debat pilpres 2019./Ahmad Rifwanto/Alinea.id

Debat perdana Pilpres 2019 yang mempertemukan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) terkesan 'garing' dan tanpa gereget. Selain minim substansi, di beberapa segmen debat, kedua paslon juga tampak gagal paham di sejumlah isu. 

Pengamat yang Alinea.id hubungi setuju kalau debat pilpres kemarin, menunjukkan paslon belum banyak mengemukakan jawaban yang paham pada persoalan hukum, HAM, terorisme dan korupsi. 

Pengamat terorisme Al Chaidar menilai kedua paslon menunjukkan tak paham soal terorisme. Masih sebatas merayu pemilih. 

"Masih jauh dari espektasi publik yang ingin narasi mereka bernas dan fundamental. Paslon sama-sama belum mampu menampilkan konstruksi pemikiran komprehensif dan sistematis yang bisa menjelaskan persoalan hulu sampai hilir, akar terorisme, paradigma mengejar terorisme, dan solusi-solusi praktisnya," ujar Al Chaidar. 

Minimnya adu gagasan terkait substansi juga terlihat pada segmen keempat dan kelima. Bukannya menguliti visi misi lawan, di sesi tanya jawab antarpaslon itu, Jokowi malah memanfaatkannya 'menyerang' Partai Gerindra yang memberikan tiket kepada 6 mantan napi koruptor untuk maju sebagai calon legislatif Pemilu 2019.