Hoaks yang mengecoh para pemimpin

Presiden Sukarno pernah terkecoh raja dan ratu gadungan, yang mengaku berasal dari Suku Kubu, Jambi.

Presiden Sukarno saat mengunjungi Amerika Serikat pada 1956. /commons.wikimedia.org.

Beberapa hari lalu, beredar foto wajah lebam aktivis Ratna Sarumpaet di media sosial. Kubu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno geram. 

Namun, pada Rabu (3/10), Ratna mengaku, dirinya tidak dianiaya, lebam di wajahnya, karena operasi sedot lemak. Ratna pun sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyebar berita bohong.

Berita bohong yang membuat percaya tokoh nasional bukan kali ini saja terjadi. Dahulu, pada 1950-an, Presiden Sukarno pun sempat percaya dengan raja dan ratu gadungan, yang mengaku penguasa Suku Kubu, Jambi.

Sejumlah presiden pun pernah mempercayai kabar bohong. Soeharto pernah percaya Cut Zahara Fona yang tengah hamil, janinnya bisa mengaji. Di zaman Megawati Soekarnoputri, pejabat publik percaya ada harta karun di prasasti Batutulis, Bogor. Susilo Bambang Yudhoyono pernah percaya proyek bahan bakar air.