Kartu Pra-Kerja, 'penawar' pandemi Covid-19

Kartu Pra-Kerja menjadi salah satu jurus yang dilancarkan pemerintah untuk menangkal dampak pandemi.

Pemerintah resmi meluncurkan Kartu Pra-Kerja sebagai salah satu 'penawar' bagi pandemi Covid-19. Alinea.id/HT.

Pemerintah resmi meluncurkan Kartu Pra-Kerja sebagai salah satu 'penawar' bagi pandemi Covid-19 yang telah memukul perekonomian. Memang, program ini telah diusung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sejak melakukan kampanye pemilihan presiden pada 2019 silam. Program ini akhirnya menjadi salah satu jurus yang dilancarkan pemerintah untuk menangkal dampak pandemi.

Kartu ini semula akan diluncurkan pada April mendatang, namun akhirnya dipercepat menjadi akhir Maret 2020. Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp10 triliun guna menyukseskan program tersebut. Rencananya, sekitar 2 juta angkatan kerja bakal dibiayai untuk mengikuti program pengembangan kemampuan di sejumlah lembaga-lembaga pelatihan dan platform digital yang sudah bekerja sama dengan Kartu Pra-Kerja.

Pemerintah juga sudah menggandeng sejumlah pihak antara lain Tokopedia, Ruang Guru, LinkAja, BukaLapak, Hacktiv8, Maubelajarapa.com, OVO, dan G2 Academy. Nantinya, masing-masing peserta akan diberikan dana sebesar Rp3 juta hingga Rp7 juta untuk membayar biaya pelatihan yang disediakan oleh platform-platform tersebut.

Simak selengkapnya dalam artikel berjudul "Kartu Pra-Kerja untuk efek pandemi, jangan sampai mubazir."