Kontribusi startup angkat perekonomian nasional

Startup lokal karya anak bangsa turut berkontribusi terhadap perekonomian.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia dan tersedianya infrastruktur teknologi digital menjadi katalis startup dapat tumbuh pesat di tanah air. Saking pesatnya, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mencatat Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah startup tertinggi setelah Amerika Serikat (AS), India, Inggris, dan Kanada, yaitu mencapai 2.193 perusahaan.

Ditambah, kinerja perusahaan startup yang cemerlang menjadi salah satu alasan bagi milenial menggandrunginya. Catatan Alinea.id, ada lima startup nasional yang menyandang status Unikorn, dengan nilai valuasi sebesar US$1 juta  atau lebih pada tahun 2020. Perusahaan tersebut adalah Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, dan JD.ID. Sedangkan Gojek dinobatkan menjadi Decacorn di Indonesia.

Di samping itu, dampak startup juga cukup besar bagi perekonomian nasional. Berdasarkan hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020, Tokopedia berkontribusi dalam membantu pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bertahan, bangkit, dan tumbuh selama pandemi ini.

Tercatat, tujuh dari sepuluh pelaku usaha mengalami peningkatan volume penjualan dengan median sebesar 133%. Sebesar 68,6% dari penjual yang bergabung di Tokopedia saat pandemi adalah pencari nafkah tunggal di keluarga.

“Hampir seluruh penjual yang terdaftar di Tokopedia merupakan UMKM, di mana 94% berskala ultramikro dan 86,5% di antaranya adalah pengusaha baru,” kata Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan kepada Alinea.id, Selasa (24/8).