Perempuan dan bom bunuh diri

Perempuan mulai rutin digunakan jadi "pengantin" dalam aksi bom bunuh diri di Indonesia.

Ilustrasi perempuan pelaku bom bunuh diri. Alinea.id/Oky Diaz

Perempuan mulai rutin digunakan jadi "pengantin" dalam aksi bom bunuh diri di Indonesia. Pada Maret lalu, misalnya, Dewi alias YSF meledakkan diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia melancarkan amaliyah bersama suaminya yang bernama Lukman

Lewat aksi itu, Dewi mengikuti jejak Puji Kuswati, perempuan yang mencatatkan diri menjadi bomber perempuan pertama di Indonesia. Bersama dua putrinya, Puji meledakkan diri di pelataran Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Dipenogoro, Surabaya pada Mei 2018. 

Dewi dan Puji merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), organisasi teroris yang berbaiat ke Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sejak 2015, ISIS menyerukan agar kaum perempuan aktif berjihad sebagaimana kaum pria, termasuk melancarkan aksi bom bunuh diri.