Rantai pasok global terganggu gara-gara pandemi

Impor bahan baku/penolong turun sejak terjadi pandemi.

Impor bahan baku/penolong anjlok cukup dalam pada bulan Mei 2020. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Pagebluk Covid-19 yang merebak sejak Januari lalu telah memukul ekonomi banyak negara di dunia akibat terhambatnya arus barang, jasa, dan manusia. Di Indonesia sendiri dampaknya mulai terasa ditandai dengan berkurangnya impor bahan baku/penolong.

Impor bahan bahan baku/penolong mengalami penurunan sebesar 15,28% dari US$53,30 miliar pada Januari-Mei 2019 menjadi US$45,16 miliar pada Januari-Mei 2020. Adapun secara keseluruhan, impor mengalami penurunan sebanyak 15,55% dari US$71,22 miliar menjadi US$60,15 miliar.  

Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (15/6) menyebut kinerja impor bahan baku/penolong pada Mei 2020 ini terendah sejak 2009.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mewanti-wanti turunnya impor bahan baku/penolong ini sebagai sesuatu yang harus diwaspadai. Pasalnya, kinerja impor utamanya pada bahan baku maupun bahan penolong sangat berhubungan erat dengan kesediaan bahan baku industri. Dampaknya, sektor manufaktur akan terganggu produksinya dalam tiga hingga enam bulan ke depan.

Bagaimana dampak turunnya impor bahan baku/penolong ini bagi perkembangan industri di Tanah Air? Simak ulasan selengkapnya disini.