Sepak terjang Cak Imin

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin terus menunjukkan hegemoninya di PKB.

Infografis Alinea.id/Dwi Setiawan


Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menunjukkan hegemoninya di PKB. Kembali terpilih sebagai ketum, Cak Imin menyingkirkan kader-kader yang berseberangan dengannya. 

Di muktamar, Cak Imin tidak mengundang eks Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan eks Ketua DPP PKB Lukman Edy. Keduanya dinilai potensial menjadi pesaing Cak Imin di partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama itu.

Ini bukan kali pertama Cak Imin menyingkirkan kader-kader 'pembangkang'. Pada 2009, Cak Imin sempat berhadapan dengan kuasa Dewan Syura yang ketika itu diketuai Aburrahman Wahid alias Gus Dur. Ketika itu, Gus Dur memecat Cak imin dari jabatannya sebagai ketua umum karena 'terlampau' mesra dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. 

Cak Imin melawan. Selain menggelar muktamar luar biasa (MLB) di Ancol, ia menggugat keputusan Gus Dur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). MLB Jakarta mendapuknya kembali sebagai ketum. PN Jaksel menguatkan penguasaan Cak Imin atas PKB. 

Usai memastikan kemenangannya, Cak Imin 'menendang' putri Gus Dur, Yenny Wahid, dari susunan kepengurusan PKB. Sebelumnya, Yenny adalah Sekjen PKB. Tak hanya itu, Cak Imin juga mencopot Gus Dur dari posisi Ketua Dewan Syura PKB.