Mengukur tingkat kemiskinan

Dalam mengukur tingkat kemiskinan, ada berbagai indikator yang biasa dipergunakan.

Laporan Badan Pusat Statistik menyebutkan  jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 terhitung sebanyak 25,95 juta orang (9,82%). Turun sebesar 633,2 ribu orang, dari yang sebelumnya tercatat sebesar 26,58 juta orang (10,12%) pada September 2017. Dari data tersebut, penduduk miskin paling banyak masih terdapat di Pulau Jawa, jumlahnya mencapai 13,34 juta jiwa (8,94%).

Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, penurunan angka kemiskinan disebabkan sejumlah faktor dalam kurun waktu September 2017-Maret 2018, pertama inflasi umum dalam periode tersebut yang sebesar 1,92%. Kedua adalah rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk rumah tangga pada 40% lapisan terbawah yang tumbuh 3,06%. Ketiga adanya bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tumbuh 87,6% pada triwulan I-2018.

Klaim Pemerintah

Pemerintah mengklaim bahwa sebelumnya tak pernah berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 10% dari seluruh penduduk.

Pemerintahan Soeharto baru mendekati angka 10% saat sudah memasuki Repelita kelima. Ketika terkena hantaman krisis moneter pada 1998, angka kemiskinan kembali melonjak ke kisaran 24% pada 1998. Capaian terbaik Orde Baru untuk angka kemiskinan hanya mencapai 11,3% dari jumlah penduduk.