Minyak goreng dan pertaruhan kredibilitas pemerintah    

Di sejumlah daerah, pemandangan warga antre mengular atau berlarian berebut minyak goreng terus terjadi.

Khudori

Krisis minyak goreng telah mencapai puncak. Kesabaran publik konsumen juga sudah pada tapal batas. Mereka merasa hanya dijejali janji-janji manis pemerintah bahwa minyak goreng dengan harga baru bakal tersedia. Kenyataannya, janji itu kosong belaka.

Di sejumlah daerah, pemandangan warga antre mengular atau berlarian berebut minyak goreng terus terjadi. Atau rak-rak di pasar, baik pasar tradisional maupun modern, yang kosong persediaan minyak goreng. Pelbagai umpatan kekesalan warga pun menguar.

Berbeda dengan pangan lain, minyak goreng telah menguji kesabaran. Konsumen, baik rumah maupun UMKM, pedagang kecil, dan penjual makanan berbasis gorengan, diuji untuk bisa menikmati minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) seperti janji pemerintah: Rp11.500/liter untuk kategori curah, Rp13.500/liter kemasan sederhana, dan Rp14.000/liter kemasan premium. Pengelola ritel modern super repot karena mesti mengawasi pembeli panik dengan ragam praktik kala menyiasati pembatasan pembelian. 

Di sisi lain, pasokan minyak goreng sesuai HET ke pasar (modern dan tradisional) yang terbatas dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengeruk untung dengan praktik culas. Di Kudus, Jawa Tengah, seorang penjual minyak goreng palsu ditangkap polisi. Penjual ini mewarnai air dengan pewarna mirip minyak goreng. Di Sumatera Utara, pabrik minyak goreng raksasa diduga menimbun. Satgas Pangan yang lama tak terdengar kiprahnya kini nongol. Entah praktik moral hazard apalagi yang akan muncul. 

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, paling repot. Menginjak bulan keempat, upaya menurunkan harga belum berbuah hasil. Merujuk Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, 23 Februari 2022, harga minyak goreng curah Rp17.050/liter, minyak goreng kemasan bermerk II Rp18.250/liter, dan minyak goreng kemasan bermerk I Rp19.300/liter. Memang turun, tapi harga ini relatif tak jauh berubah dari harga puncak. Janji-janji Menteri M Lutfi terus meleset. Kredibilitas pemerintah telah dipertaruhkan.