40% karyawan Australia khawatir kehilangan pekerjaan karena AI

AI Generatif mengacu pada jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten baru dan orisinal seperti gambar, video, musik, kode.

Ilustrasi. Foto: Getsapp

Hampir empat dari sepuluh karyawan di Australia khawatir akan kehilangan pekerjaan yang disebabkan oleh kecerdasan buatan (AI), sebuah studi baru mengungkapkan.

Menurut survei terbaru yang dilakukan GetApp, sebuah aplikasi bisnis dan platform penemuan perangkat lunak, sekitar 41% karyawan di Australia khawatir bahwa AI generatif dapat mengambil alih pekerjaan mereka. Selain itu, 55% pengguna ChatGPT sampai batas tertentu setuju bahwa konten ChatGPT dapat bersaing dengan ciptaan manusia.

AI Generatif mengacu pada jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten baru dan orisinal seperti gambar, video, musik, kode, atau teks. Biasanya menggunakan teknik pembelajaran mendalam dan jaringan saraf untuk menganalisis dan belajar dari kumpulan data besar dan menggunakan informasi ini untuk menghasilkan konten yang menyerupai ciptaan manusia. Beberapa contoh alat AI generatif adalah ChatGPT, Bard, dan DALL-E.

Survei tersebut bertajuk “ChatGPT: Teman atau Musuh di Tempat Kerja?” didasarkan pada wawancara online terhadap 463 karyawan Australia pada bulan Juni. Yang diwawancarai adalah seluruh penduduk Australia yang bekerja penuh atau paruh waktu yang menggunakan komputer/laptop untuk melakukan tugas sehari-hari di tempat kerja dan menggunakan alat AI generatif untuk pekerjaan mereka.

Berdasarkan hasil survei, 33% peserta merasa khawatir, sementara 8% merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan akibat AI generatif.