Buruknya pencegahan dini Covid-19 di RS Persahabatan Jakarta

Kekurangan tenaga medis, tidak cukupnya fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan, dan tidak adanya instruksi dari direktur jadi alasan

Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3).Foto Antara/Hafidz Mubarak A/ama.

Langkah preventif coba diambil sejumlah jurnalis, seusai salah seorang pejabat tinggi negara terdeteksi positif coronavirus. Para jurnalis mencoba mengecek kesehatan ke rumah sakit (RS) rujukan RS Persahabatan atas inisiatif pribadi.

Pasalnya, sejumlah jurnalis sempat mengikuti kegiatan pejabat negara tersebut dalam tiga pekan terakhir. Baik di istana negara, maupun kegiatan lainnya di Jakarta dan di luar Jakarta.

Hanya saja, pihak RS Persahabatan terlihat tidak siap. Jurnalis yang telah berkumpul sejak pukul 08.00 WIB hanya disodori selembar formulir pendaftaran oleh resepsionis, tanpa pengecekan kesehatan apapun.

"Kami enggak bisa cek sekarang. Tenaga medis kurang. Direktur juga lagi enggak ada, harus nunggu keputusan direktur dulu," kata resepsionis tersebut meminta permakluman, Minggu (15/3).

Kekurangan tenaga medis, tidak cukupnya fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan, dan tidak adanya instruksi dari direktur menjadi alasan pihak rumah sakit tak melakukan tindakan medis apapun bagi 30 jurnalis yang datang.