Gelembung isu Covid-19 di Indonesia

Terlalu banyak informasi membuat semua kalangan gagap dalam mengolah isu Covid-19.

ilustrasi. foto Pixabay

Media merupakan salah satu corong menyampaikan berita kepada publik. Media sangat berperan untuk itu. Bagaimana peran media arus utama dalam menangani masalah komunikasi publik?

"Sekarang kita berhadapan dengan banyak sekali informasi. Media pun juga, sebagai pihak yang mengelola informasi tersebut, berhadapan setiap hari pusing juga gitu ya karena sebelum ini saja informasi sudah banyak," kata Maria Benyamin.

Pemimpin redaksi Bisnis Indonesia berbicara dalam Public Affairs Forum Indonesia digelar Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) seperti ditayangkan Youtube, Selasa (2/11).

"Ditambah lagi dengan pandemi COVID-19 dari bulan Desember lalu. Praktis dari Desember sampai bulan depan itu sudah setahun. Ternyata informasi semakin banyak dan semakin ke mana-mana. Kalau kita lihat di sini, isu COVID saja ini banyak. Ada fasilitas kesehatan, kampanye yang belum kelar-kelar dan memang tidak akan kelar karena ini harus terus digaungkan, plus pemulihan ekonomi itu sendiri. Belum lagi Bansos (bantuan sosial), vaksin, Alkes (alat kesehatan), terus kasus positif yang juga bertambah setiap hari ini," katanya.

Menurut Maria, hal itu membuktikan bahwa memang isu ini tidak akan habis. Isu ini akan terus ada di waktu-waktu yang akan datang. Parahnya lagi, khusus untuk COVID-19, dia melihat dari media bahwa informasi tentang COVID sendiri juga belakangan ini justru semacam satu bersaing dengan yang lain, sehingga seperti tidak sinkron dan tidak terintegrasi.