In memoriam Abdi Satria, suhu jurnalis olahraga

Satu kala, foto profil Abdi Satria di aplikasi WhatsApp, sudah bercerita banyak tentang siapa dia.

Abdi Satria. Foto Ist

Akhirnya purna dalam tugas dunia. Dia kini Abdi abadi untuk Satria yang maha kuasa di keheningan nan baka. Abdi Satria, jurnalis olahraga legendaris, telah meninggal dunia di Makassar, Jumat (2/7). Kiprahnya tidak recehan, skalanya mendunia.

"Di komunitas jurnalis olahraga, almarhum dipanggil suhu sekaligus mentor. Yup sebutan itu semacam bentuk penghargaan dan penghormatan teman-teman peliput olahraga karena memandang dedikasi dan pengalaman sosoknya yang tak pernah beranjak dari dunia olahraga," tulis Iwan Taruna, punggawa NetTV Biro Makassar, di platform media sosial.

Satu kala, foto profil Abdi Satria di aplikasi WhatsApp, sudah bercerita banyak tentang siapa dia. Di foto itu, dirinya berada satu lapangan dengan Carlos Tevez. Suasananya tampak pada usai sebuah pertandingan. Tevez berkostum Tim Tango, ajangnya Piala Dunia 2006.

Penyerang lubang Argentina, terkenal amat licin di area sekitar kotak penalti, menakutkan semua penjaga gawang. Abdi, saat itu, memburu berita untuk Tabloid BOLA di Jerman. Mereka berdua dalam satu rangka, berdiri berdekatan di tengah lapangan, di antara sejumlah orang lain.

"Kak Abdi Satria, wartawan olahraga terbaik yang pernah dimiliki Sulawesi Selatan. Pengalamannya begitu lengkap. Porda, PON, SEA Games, Asian Games, Olimpiade, piala dunia, dan pernah menetap di Italia. Arsip fotonya penuh wajah bintang olahraga dunia. Mantan wartawan Harian Fajar, Tabloid Bola, hingga Tabloid Go," kenang Imam Dzulkifli, mantan jurnalis Harian Fajar.