Konglomerasi media memimpin isu pemberitaan vaksin Covid-19

Olahan data itu diuraikan Andhika Kurniawan Pontoh dengan presentasi Intermedia Agenda Setting Penyebaran Informasi Digital Vaksin Covid-19.

ilustrasi. Istimewa

Media Cloud mengungkapkan data bahwa intensitas berita vaksin Covid-19 di Indonesia pastinya dibarengi dengan peristiwa-peristiwa penting. Kalau misalnya dilihat dari tanggal dan juga dari jumlah berita, rata-rata ada bersamaan peristiwa penting, mulai dari Jokowi, datangnya vaksin Covid-19 di Indonesia, terus kemudian hingga harga, negosiasi, juga izin, dan lainnya. Intinya dari intensitas berita, ada tokoh-tokoh, ada juga isu-isu yang ditimbulkan.

Olahan data itu diuraikan Andhika Kurniawan Pontoh dengan presentasi Intermedia Agenda Setting Penyebaran Informasi Digital Vaksin Covid-19 di Indonesia. Dia panelis pada diskusi tentang Media Daring dan Jurnalisme Lambat pada Masa Pandemi dalam rangkaian seminar nasional diselenggarakan Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jumat (13/5).

"Dilihat dari data yang ditemukan, berita paling berpengaruh, berarti saya berbicara mengenai konten yang paling berpengaruh gitulah ya. Berita paling berpengaruh, kalau misalnya dilihat di sini dari Tempo.com. Terus tentang vaksin Covid-19. 'Halal' atau disebut 'diperbolehkan', dan lain-lain," katanya.

Andhika menyoroti dilihat dari media, rata-rata masih diisi oleh media-media legacy, yang punya kredibilitas baik seperti Tempo, ABC. Kalau dilihat ada juga YouTube, maka melihat media sosial ini sebagai satu media juga, atau kalau dalam perspektif jaringan. Kemudian juga liputan6.com dan lain.

"Tetapi bagaimanakah dengan perspektif jaringan? Kalau misalnya dilihat dari gambar struktur jaringan, bagaimana proses transfer informasi vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh media digital di Indonesia?" tanyanya.