Sikap media massa atas proses seleksi Capim KPK

Media massa melalui pemberitaannya berhasil menggiring pembacanya untuk ikut memberikan penilaian terhadap calon pimpinan KPK.

Dari sejumlah pemberitaan Capim KPK, riset Alinea.id secara persentase mendapati sentimen pemberitaan Capim KPK di media online dan media cetak lebih banyak bersifat netral.Alinea/Dwi Setiawan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke DPR. Sepuluh nama tersebut merupakan figur hasil seleksi panitia (pansel) calon pimpinan KPK yang telah bekerja selama kurang tiga bulan. Oleh pansel, nama-nama yang terjaring itu kemudian diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Kesepuluh nama capim KPK berasal dari berbagai institusi dan profesi. Mulai dari polisi, jaksa, auditor, advokat, dosen, hakim dan PNS. Ada pula yang berasal dari komisioner KPK yang saat ini menjabat.  

Rinciannya adalah Komisioner KPK 2014-2019 Alexander Marwata, Firli Bahuri dari Polri. Dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ada I Nyoman Wara dan dari Kejaksaan Agung ada nama Johanis Tanak.  

Kemudian Lili Pintauli Siregar (advokat), Luthfi K Jayadi (dosen), Nawawi Pamolango (hakim), Nurul Ghufron (dosen), Roby Arya Brata (pegawai Sekretaris Kabinet), dan Sigit Danang Joyo (pegawai Kementerian Keuangan).

Di DPR, para kandidat akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Belum dipastikan, apakah proses uji bakal dituntaskan oleh DPR periode 2014-2019 yang masa tugasnya tinggal menghitung hari? Atau bakal diserahkan ke wakil rakyat terpilih periode 2019-2024.