Tips agar Ibu dan Tante tidak sebar berita hoaks melulu

Selama pandemi Gen Z banyak mengeluh di sosial media soal habit baru orangtuanya,

ilustrasi. ist

Di masa pandemi, orang berlomba-lomba mencari informasi untuk menjadi bekal pengetahuan menghindari Covid-19. Masalahnya, ibu-ibu yang paling khawatir terhadap anggota keluarga, kadang meresahkan; Suka menyebarkan berita bohong dari media sosial. 
 
Selama pandemi Gen Z banyak mengeluh di sosial media soal habit baru orangtuanya, terutama ibu. Mamih jadi sering meneruskan pesan berantai, yang biasanya palsu, soal berita Covid-19 yang isinya menakut-nakuti. 

Pesan berantai tersebar di grup keluarga, kebanyakan masalah tips kesehatan, info terbaru soal pengumuman pembatasan di seluruh dunia dan juga soal vaksin. Persoalannya tidak semua informasi yang disebar bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan nyaris semua hanya kabar bohong. Bukan cuma di Indonesia, fenomena ini rupanya berlaku di belahan dunia yang juga punya reputasi sebagai negara majunya. Gen Z juga melabeli kaum Ibu-ibunya juara dalam urusan menyebarkan hoaks.

"Ibu saya menyuruh-nyuruh saya minum air panas karena itu bisa mencegah Covid-19," kata seorang pengguna Twitter Krhisna Patel yang menganggap sikap ibunya itu konyol.

"Kita harus mengajukan gugatan class action ke siapapun yang mengirim ibu dan tante kita propaganda di Whatsapp. Saya capek," ujar netizen lain membuat status di Twitter.

Dari pada hanya gemas, Anda bisa membantu orang-orang tersayang yang  biasa jadi korban hoaks itu untuk berhenti menyebar berita palsu dengan memberitahu cara-caranya.