Ungkap data Covid-19, Iran jebloskan jurnalis ke penjara

Safari didakwa menyebarkan kebohongan, mengganggu opini publik, memberikan potret negatif terhadap ulama.

Ilustrasi: Pixabay

Data Covid-19 begitu sensitif di Iran. Seorang jurnalis yang melaporkan data sebenarnya tentang pandemi akhirnya harus diringkus dan dijebloskan ke penjara oleh Pemerintahnya. 

Shahram Safari, seorang wartawan lepas asal Kurdi, dijatuhi hukuman tiga bulan penjara pada 16 Juni oleh pengadilan kota di Kermanshah, Iran barat, menurut Human Rights Activists News Agency (HRANA).

Safari mengoperasikan saluran Telegram berita lokal, "Rawezh Press," di mana ia mendokumentasikan jumlah kasus COVID-19 di Iran, kata HRANA.

Pada pertengahan April, Safari didakwa dengan kejahatan yang terkait "menyebarkan kebohongan, mengganggu opini publik, memberikan potret negatif para ulama, dan menerbitkan statistik jumlah kasus positif virus corona," kata HRANA, Rabu (7/7).

Tuduhan itu tampaknya berasal dari gugatan 7 April yang diajukan oleh Sains Kedokteran Universitas Kermanshah yang dikelola negara.