10 konten hoaks paling berdampak di 2018

Dampak yang ditimbulkan dari sebaran konten hoaks itu relatif beragam.

Maskot Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bawas dan Lula menunjukan stiker pemilu bersih dan anti hoaks saat sosialisasi pemilu bersih dan berintegritas di car free day, Karawang, Jawa Barat, Minggu (25/11)./AntaraFoto

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi 10 konten hoaks paling berdampak pada tahun 2018.  Dampak yang ditimbulkan dari sebaran konten hoaks itu relatif beragam. Mulai dari menimbulkan keresahan dan ketakutan di sebagian kelompok masyarakat hingga menjadi perhatian nasional melalui pemberitaan media massa. 

"Berdasarkan pemantauan mesin pengais konten Sub Direktorat Pengendalian Konten internet Direktorat Pengendalian Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, berikut konten terindikasi hoaks yang memiliki dampak selama tahun 2018,' papar Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan tertulisnya.

1. Hoaks Ratna Sarumpaet 

Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang pertama kali beredar dalam Facebook 2 Oktober 2018 di akun Swary Utami Dewi. Unggahan itu disertai tangkapan layar (screenshoot) aplikasi pesan WhatsApp yang disertai foto Ratna Sarumpaet. 

Konten tersebut kemudian diviralkan melalui Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran berita tersebut.