10 titik di Jakarta berpotensi alami longsor

Gerakan tanah akan terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai.

Pekerja menyelesaikan pemasangan turap di Waduk Sunter Selatan, Jakarta, Senin (28/10). Pemasangan turap di sisi timur dari waduk tersebut untuk menguatkan dinding waduk agar tidak longsor sekaligus antisipasi untuk menghadapi musim hujan. /Antara Foto.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap, ada 10 titik wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami gerakan tanah pada November 2019. Sepuluh titik itu berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Untuk wilayah Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggarahan.

Delapan wilayah di Jakarta Selatan ini memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah. Sedangkan wilayah Jakarta Timur ada di Kramat Jati dan Pasar Rebo, dengan potensi menengah.

Gerakan tanah akan terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (dinding terjal), tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.

"Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah, artinya bila curah hujan di atas normal berpotensi terjadi longsor," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Iwan Ibrahim saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/11).