2 eks kapolda tarung di pilkada, ini pesan kapolri

Netralitas Polri menjadi suatu keharusan dalam pilkada guna menjaga kepercayaan masyarakat.

Menteri ESDM Arifin Tasrif (kiri) saat berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz usai penandatanganan pernyataan bersama di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/1) Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Polri memastikan netralitasnya dalam Pilkada 2020 meski ada tiga mantan anggotanya yang maju sebagai calon. Polri juga memastikan tidak adanya penggunaan fasilitas negara untuk digunakan sebagai sarana kampanye para purnawirawan Polri yang maju.

Diketahui, mantan anggota Polri yang maju adalah mantan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politi Ike Edwin maju dalam Pilkada Kota Bandar Lampung, mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin maju dalam Pilkada Surabaya 2020, dan mantan Kapolda Sumatera Barat, Fakhrizal maju dalam Pilkada Sumatera Barat.

"Ini pesan dari Pak Kapolri tolong kita betul-betul netral dalam Pilkada 2020 khususnya terhadap yang di wilayahnya ada calon dari Polri, mungkin juga ada calon yang kebetulan saudara, kawan kita," kata Sigit dalam pengarahan kepada tim Sentra Gakkumdu di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/2).

Sigit mengatakan, oknum anggota Polri yang tidak netral selama Pilkada 2020 akan mencederai proses penegakan hukum. Selain itu, kepercayaan terhadap penegak hukum dalam pelanggaran Pilkada 2020 juga akan memudar.

“Tentunya saya tekankan anggota profesional saja,” ucap Sigit.