20 tahun reformasi belum cukup menghalau bayang-bayang Orba

Sejumlah persoalan yang terjadi di masa Orde Baru masih belum menemukan titik terang.

Sejumlah Aktivis 98 ingin sejumlah persoalan yang terjadi pada masa Orba benar-benar dituntaskan. (Ayu Mumpuni/Alinea)

20 tahun berlalu sejak perjuangan para aktivis pro demokrasi menggulingkan rezim Soeharto. Meski reformasi telah didapatkan, nyatanya sampai saat ini Indonesia masih dibayang-bayangi masa Orde Baru. Berbagai persoalan yang terjadi kala itu belum semuanya menemui titik terang.

"Sampai hari ini siapa pelaku pemerkosaan, siapa pelaku pembantaian, masalah itu tidak pernah terungkap. Sudah 20 tahun kita menunggu," kata Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98), Adian Napitupulu, di Graha PENA 98, Senin (21/5).

Celakanya terjadi pengulangan pola politik masa Orba di era yang sudah milenial ini. Adian mencontohkan mencuatnya isu-isu komunis belakangan ini, persis seperti yang disebarkan oleh kelompok pro Soeharto di masa lalu.

Para aktivis 98 juga memandang setalah 20 tahun reformasi berlalu, negara ini belum berdaulat penuh. Perjanjian politik jaman Orba seperti kontrak tenaga kerja asing pun menjadi peninggalan yang menyesakkan bagi rakyat saat ini.

"Semua perjanjian-perjanjian internasional yang dulu ditandatangani oleh Soeharto, itu menjadi hambatan kita saat ini," tuturnya.