200 rumah tipe 36 akan dibangun untuk korban gempa Cianjur

Untuk pembangunan hunian warga terdampak gempa, Kementerian PUPR akan memanfaatkan teknologi rumah instan sederhana (RISHA).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pantauan udara banjir Jakarta bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Rabu (1/1). Alinea.id/Ayu Mumpuni.

Tahap pertama pembangunan rumah warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan segera dimulai. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sebanyak 200 hunian akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare.

"Tahap pertama, 200 rumah tipe 36 dengan luas lahan 90 meter persegi untuk setiap KK yg direlokasi," kata Basuki dalam keterangan pers usai rapat tingkat menteri terkait penanganan darurat dan persiapan penanganan pascagempa Cianjur di Kantor Kemenko PMK, Kamis (1/12).

Disampaikan Basuki, titik lahan relokasi tahap pertama berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Adapun untuk pembangunan hunian warga terdampak gempa, pihaknya akan memanfaatkan teknologi rumah instan sederhana (RISHA).

RISHA merupakan implementasi teknologi bangunan tahan gempa. Basuki menyebut, teknologi ini telah diterapkan dalam pembangunan hunian pascagempa di sejumlah wilayah seperti Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

"Tahap pertama relokasi ada 2,5 hektar di (Desa) Sirnagalih, sekarang sudah land clearing. Kami mempunyai stok rumah RISHA yang tahan gempa, yang sudah proven teknologinya. Ini akan kita bangun di Cianjur," ujar Basuki.