3 kebijakan pemerintah tangani Covid-19 dikritik netizen
Kebijakan ekonomi Presiden Jokowi di tengah pandemi Covid-19 terlalu populer namun tidak tepat.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan sejumlah kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo untuk tangani coronavirus disease 2019 (Covid-19) mendapat sentimen negatif dari publik. Hal itu tercermin dari hasil analisis big data bertajuk "Kebijakan Penanganan Covid-19: Sentimen atas Kebijakan Ekonomi".
Analisis big data itu dilakukan dari persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah dalam menanganani Covid-19. Adapun sampel sentimen itu diambil dari cuitan warganet di twitter pada rentang waktu 25 Maret hingga 25 April 2020.
"Analisis yang kita lakukan masih dominasi oleh sentimen negatif sebesar 68%, dan kita dapatkan sekitar 480.000 perbincangan dari 400.000 orang," kata peneliti Indef Datalyst Center Imam Maulana, dalam sebuah diskusi yang digelar secara virtual, Minggu (26/4).
Imam menyebut kebijakan ekonomi yang mendapat sentimen negatif dari netizen yakni pertama, jaring pengamanan sosial. Berdasarkan hasil analisisnya, program tersebut mendapat sentimen negatif sebesar 56% dari warganet Twitter.
"Topik pembicaaran yang paling ramai dibicarakan adalah pendataan bansos yang tidak merata, dan sentimen positif adalah bansos yang sudah didistribusikan oleh pemerintah," tuturnya.