5 kepala daerah minta KRL setop beroperasi selama PSSB

Penghentian operasional KRL dinilai dapat berdampak signifikan terhadap upaya penanganan Covid-19.

Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (14/4/2020). Foto Antara/M Risyal Hidayat

Lima kepala daerah wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi atau Bodebek, meminta PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menghentikan layanan kereta rel listrik commuter line, selama 14 hari. Hal ini terkait dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Bodebek yang akan dimulai pada Rabu (15/4).

PSBB di Bodebek berlaku di lima wilayah penyangga DKI Jakarta, yaitu Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, penghentian kereta rel listrik atau KRL akan berdampak signifikan dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

"Usulan pemberhentian sementara operasional commuter line ini, dimaksudkan agar penerapan PSBB di Bodebek bisa efektif dan optimal, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," kata Dedie di Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4).

Menurutnya, lima kepala daerah Bodebek telah menyampaikan usulan tersebut kepada pimpinan PT KAI dan PT KCI dalam dialog melalui video conference pada Senin (13/4). Saat itu, pimpinan PT KAI dan PT KCI belum memberi persetujuan terhadap usulan tersebut.

Untuk itu, kata Dedie, para kepala daerah Bodebek menyampaikan permintaan tersebut melalui surat resmi kepada pihak PT KAI dan PT KCI.