600 WNA divaksin, Anies: Ini kerja luar biasa, pekerjaan rumit

Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan UNHCR menggelar vaksinasi Covid-19 untuk WNA pengungsi dan pencari suaka.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meresmikan pusat Pelayanan Jantung Terpadu di RSUD Tarakan, Selasa (28/9/2021)/Foto Facebook Anies Baswedan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta, dan Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) menggelar vaksinasi Covid-19 untuk para warga negara asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka. Sasarannya vaksinasi adalah mereka yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Vaksinasi tahap satu diberikan sebanyak 600 akseptor atau 1.200 vaksin (tahap 1 dan 2) dengan vaksin Sinopharm. Di Jakarta, vaksinasi dilaksankan di Gedung Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (7/10). Vaksinasi untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunitas untuk seluruh lapisan masyarakat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengunjungi sentra vaksinasi itu menegaskan, pandemi ini merupakan permasalahan kemanuisaan lintas bangsa dan teritori. "Virusnya menular pada siapa saja, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing, termasuk para pencari suaka," kata Anies.

"Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari persis bahwa prioritas pertama adalah warga kita. Tetapi jika ada sebagian pencari suaka yang tidak tervaksin, dampaknya juga ke kita," terang Anies, dikutip dari siaran pers PPID.

Anies menjelaskan alur kolaborasi antara Pemprov DKI, KADIN Indonesia, dan UNHCR terkait penyelenggaraan vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Pada Juli lalu, Anies telah bersurat ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Surat tersebut berbalas, diikuti dukungan penuh dari KADIN Indonesia serta UNHCR.