670 ribu KK di Banten dapat bantuan Rp500 ribu

Calon penerima bantuan, tersebar di delapan kabupaten/kota dengan memerhitungkan prioritas dari daerah terdampak.

Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4). Foto Antara/Fauzan/pras.

Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan besaran alokasi anggaran untuk penanganan coronavirus atau Covid-19 mencapai Rp1,22 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian akan digunakan untuk jaring pengaman sosial. Di mana sebanyak 670.000 kepala keluarga (KK) akan diberi bantuan masing-masing Rp500.000 per bulan selama dua bulan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, Pemprov Banten telah merampung proses pergeseran anggaran atau refocusing. Pihaknya telah menyisir program yang dinilai bisa ditunda dan dialihkan ke pos anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19.

"Kami melakukan refocusing anggaran untuk membantu masyarakat terdampak gara-gara Covid-19 ini. Sehingga di BTT ini kita sudah menambah dari Rp45 miliar menjadi Rp1,22 triliun," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (12/4).

Mantan Kepala BPKAD Kabupaten Lebak itu menuturkan, ada sejumlah program yang disiapkan dari anggaran BTT tersebut, salah satunya adalah jaring pengaman sosial atau social safety net. Program itu disiapkan untuk 670.000 KK terdampak pandemi virus corona. Masing-masing KK akan menerima bantuan senilai Rp500.000.

"Rp500.000 per bulan, sementara waktu ini dalam jangka waktu dua bulan dulu (sambil) melihat perkembangan dan keuangan yang tersedia," katanya.