Ada potensi gelombang 3, KSP: Jangan terlena

"Pemerintah tidak ingin menakut-nakuti, tapi meningkatkan kewaspadaan."

Masyarakat beraktivitas di tengah pandemi Covid-19 di Malioboro, Kota Yogyakarta, DIY. Foto Antara/Hendra Nurdiyansyah

Masyarakat diminta tidak terlena dengan terkendalinya penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Pangkalnya, ada potensi gelombang ketiga terjadi di Indonesia, terutama jelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) 2022.

"Pemerintah tidak ingin menakut-nakuti, tapi meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah mempelajari kasus yang telah ada dari berbagai negara lain yang terkena lebih dahulu dan kita tidak ingin kondisi pontang-panting terjadi lagi di Indonesia," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Abraham Wirotomo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/12).

Dalam acara KSP Mendengar di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), dia sempat bertemu 68 perwakilan organisasi masyarakat (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), dan organisasi keagamaan. Pada kesempat itu, Abraham mendorong peningkatan kembali kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk menangkal gelombang ketiga.

"Kami hadir di sini untuk mendengar masukan dari masyarakat. Sebagaimana disampaikan Presiden, pandangan masyarakat harus didengarkan karena Indonesia tidak mungkin bisa berhasil melawan pandemi tanpa dukungan masyarakat," tuturnya.

Dirinya menerangkan, KSP mengadakan kegiatan ke daerah-daerah dalam menjalankan fungsinya untuk pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi, termasuk penyampaian analisis data dan informasi strategis guna mendukung proses pengambilan keputusan.