Ada potensi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah diminta antisipasi

Antisipasi lonjakan kasus dapat dilakukan dengan cara menyiapkan tambahan ruang isolasi, tenaga medis, dan ruang perawatan.

Petugas ber-APD lengkap melakukan tes cepat antigen kepada pelaku perjalanan di Rest Area 97B, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Sabtu (26/12/2020). Dokumentasi Pemprov Jabar

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat memprediksi, akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 pasca dilakukan uji usap atau test swab massal selama pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021. Karena itu, dia meminta, pemerintah melakukan upaya preventif guna menyiasati lonjakan.

"Di sejumlah titik pada area publik saat liburan Natal, saya lihat dilakukan test swab secara masif. Potensi ditemukannya kasus baru saya kira akan besar. Kondisi ini harus diantisipasi," kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/12).

Antisipasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19, dinilai dapat dilakukan dengan cara menyiapkan tambahan ruang isolasi, tenaga medis dan ruang perawatan. Hal itu, dilatari karena fasilitas sejumlah rumah sakit untuk pasien coronavirus saat ini semakin terbatas.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang mulai terbatas seperti Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Diketahui, rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan Covid-19 itu tidak lagi menerima pasien tanpa gejala. 

Alasannya, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 70% atau di atas ketentuan WHO yang hanya 60%.