Agama menjadi faktor terbesar terjadinya radikalisme

Ada kelompok teroris yang hendak menjadikan agama mayoritas di suatu negara sebagai instrumen penyebaran ideologi mereka.

Diskusi bedah buku Hijrah dari Radikal kepada Moderat di UIN Jakarta, Senin (23/12).Alinea.id/Fadli Mubarok

Pemahaman radikalisme dan terorisme tidak dapat dikaitkan hanya dengan faktor agama. Ada faktor lain yang dapat menyebabkan masyarakat terpapar pemahaman radikalisme dan terorisme.

Kendati begitu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Azyumardi Azra mengaku tidak menafikan jika agama menjadi faktor terbesar. Tidak heran jika ada kelompok teroris yang hendak menjadikan agama mayoritas di suatu negara, sebagai instrumen penyebaran ideologi mereka.

"Sasarannya kepada masyarakat yang memiliki pemahaman minim tentang agama. Di Indonesia, faktor pemahaman keislaman yang tidak komprehensif, pemahaman keislamannya mungkin terpotong-potong. Sehingga mudah terpengaruh paham radikal," kata dia dalam diskusi bedah buku Hijrah dari Radikal kepada Moderat di UIN Jakarta, Senin (23/12).

Untuk itu, ia mendorong pemerintah agar lebih optimal dalam mensosialisasikan kebhinekaan di Tanah Air. Sayangnya sosialisasi tentang negara di masyarakat masih terbilang minim dilakukan pemerintah.

Sebagai contoh sosialisasi di kampus yang masih minim. Bagi cendekiawan muslim ini, mahasiswa sangat membutuhkan asupan nasionalisme bela negara. Pasalnya, banyak korban terpapar radikalisme dari kalangan mahasiswa.