Ahli epidemiologi UI: PSBB tak lagi relevan diterapkan

Saat ini pemerintah, khususnya Bappenas bisa kembali mulai merencanakan program pembangunan. 

Sejumlah perusahaan masih diperbolehkan beroperasi di tengah pemberlakuan PSBB. Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz

Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebut, penanganan Covid-19 di wilayah saat ini tidak lagi memerlukan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat.

"Sebenarnya, PSBB sekarang tidak perlu diketatkan lagi. Sekarang sudah mulai bisa dilonggarkan, tapi pelonggaran harus pelan-pelan," kata Pandu kepada wartawan di Jakarta, Minggu (25/10).

Menurut dia, pelonggaran PSBB diambil dari hasil penelitian tim pemodelan Covid-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Penerapan PSBB saat ini sudah tidak akurat lagi. Pandu menilai, lebih cocok diberlakukan saat awal pandemi terjadi karena diperlukan untuk menekan angka penularan.

Menurut dia, itu dilakukan saat pemerintah masih belajar mencari formula pengendalian wabah. Setelah pandemi berjalan selama delapan bulan terakhir, dirinya melihat upaya 3T (tracing, testing, treatment) sudah semakin ditingkatkan oleh tiap pemerintah daerah.