Airlangga klaim larangan mudik berhasil tekan penularan Covid-19

Prediksi awal jumlah pemudik sekitar 17 juta, namun ternyata hanya 1,5 juta warga paksakan diri mudik.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dokumentasi Setkab

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut larangan mudik berhasil menekan angka penularan Covid-19 di Tanah Air. Operasi Ketupat 2021 dan penyekatan, lanjutnya, juga berhasil menurunkan volume mudik tahun ini.

Prediksi awal sekitar 17 juta ternyata hanya 1,5 warga yang memaksakan diri mudik. Meski demikian, beberapa daerah di Sumatra mengalami penambahan, namun secara nasional pengendalian Covid-19 dapat diatasi.

"Dari total kasus, tidak mengalami perbaikan. Dari kasus terkonfirmasi, ada 2.633 kasus, aktif 5,4%, sembuh 91,8%, dan meninggal 2,8%," kata Airlangga dalam video conference, Sabtu (15/5).

Airlanga mengatakan, penurunan kasus aktif ini diiringi juga dengan penurunan bed occupancy rate (BOR). Hingga 13 Mei 2021, BOR nasional sebesar 29%. "Dan memang ada beberapa provinsi di Sumatra yang cukup tinggi yaitu BOR di Riau 60%, Sumut 57%, Riau 53%, Sumatera Barat 47%, Sumba, Jambi, Kalbar 45%," jelasnya.

Walau demikian, menurut Airlangga, masih terjadi peningkatan kasus harian Covid-19 di Sumatra. "Riau angkanya cukup tinggi, Kepri sudah mulai menurun walupun angkanya di atas 100. Aceh di atas 75. Sedangkan Sumatra Barat sudah 300, Sumsel di atas 130-an. Jambi menuju 65 dan Sumatra Utara di atas 80. Bangka Belitung di bawah 200, Bengkulu mendekati 40, dan Lampung mendekati 60 untuk kasus hariannya," jelas Ketua Umum Partai Golkar ini.