AJI: Pekerja media didominasi laki-laki

Anggota AJI didominasi laki-laki sebanyak 1502 orang.

Ketua Divisi Gender, Anak, dan Kelompok Marjinal AJI, Endah Lismartini saat menyampaikan paparannya dalam diskusi bertajuk 'Mengevaluasi Kesetaraan Gender di Dunia Kerja, Apakah Sudah Secara?" di Jakarta, Minggu (8/3)/Foto Alinea.id/Ardi

Mendominasinya pekerja media laki-laki di Indonesia dinilai menjadi bukti masih adanya kesenjangan gender di perusahaan media. Hal ini disampaikan Sekjend Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Revolusi Reza. 

"Di media masih banyak jurnalisnya didominasi oleh laki-laki dan ini tercermin di AJI mayoritas anggotanya laki-laki, dan 30% perempuan," kata Reza dalam diskusi bertajuk “Mengevaluasi Kesetaraan Gender di Dunia Kerja, Apakah Sudah Secara?” di Jakarta, Minggu (8/3). 

Jumlah anggota AJI, kata Reza, masih didominasi laki-laki yakni sebanyak 1502 orang. Sementara perempuan hanya 344 orang.

Padahal, kata dia, AJI justru sangat membuka kesempatan yang setara bagi anggotanya untuk mendapatkan posisi dan peran yang setara di AJI.
 
"Kalau dipersentase pekerja dimedia hanya sekitar 30% perempuan. Dan ini baru bicara anggota belum pengurus. Karena semakin ke pengurus lebih kecil lagi," kata Reza. 

Reza menjelaskan, kesetaraan dalam hal kesempatan pekerjaan harus terus ditingkatkan tak terkecuali di perusahaan media, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1986 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi untuk mewujudkan kesetaraan gender.