sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AJI: Pekerja media didominasi laki-laki

Anggota AJI didominasi laki-laki sebanyak 1502 orang.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Minggu, 08 Mar 2020 20:09 WIB
AJI: Pekerja media didominasi laki-laki

Mendominasinya pekerja media laki-laki di Indonesia dinilai menjadi bukti masih adanya kesenjangan gender di perusahaan media. Hal ini disampaikan Sekjend Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Revolusi Reza. 

"Di media masih banyak jurnalisnya didominasi oleh laki-laki dan ini tercermin di AJI mayoritas anggotanya laki-laki, dan 30% perempuan," kata Reza dalam diskusi bertajuk “Mengevaluasi Kesetaraan Gender di Dunia Kerja, Apakah Sudah Secara?” di Jakarta, Minggu (8/3). 

Jumlah anggota AJI, kata Reza, masih didominasi laki-laki yakni sebanyak 1502 orang. Sementara perempuan hanya 344 orang.

Padahal, kata dia, AJI justru sangat membuka kesempatan yang setara bagi anggotanya untuk mendapatkan posisi dan peran yang setara di AJI.
 
"Kalau dipersentase pekerja dimedia hanya sekitar 30% perempuan. Dan ini baru bicara anggota belum pengurus. Karena semakin ke pengurus lebih kecil lagi," kata Reza. 

Reza menjelaskan, kesetaraan dalam hal kesempatan pekerjaan harus terus ditingkatkan tak terkecuali di perusahaan media, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1986 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi untuk mewujudkan kesetaraan gender. 

Berdasarkan laporan The International Women’s Media Foundation (The IWMF) dalam laporan Global Report on the Status of Women in the News Media yang dirilis pada tahun 2011, dari 522 perusahaan pers yang mereka teliti di seluruh dunia, jurnalis perempuan yang bekerja full time hanya 33,3%. 

Menurut laporan tersebut, posisi sebagai news gathering, reporter dan penulis (editor), juga masih didominasi laki-laki (64 persen). Sementara perempuan hanya mencapai 36 persen.  

Sedangkan di Indonesia, kesenjangan tersebut masih ditambah dengan perbedaan fasilitas yang diterima. Terutama dalam fasilitas kesehatan, perempuan pekerja media sering kali diberikan status single, sehingga meski memiliki anak namun ia tak berhak untuk mendapatkan asuransi untuk anak-anaknya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid